Populer

Khas

Minggu, 19 November 2017

Tradisi Menanam Padi di Awal Musim Penghujan



Kali ini Traveler Cianjur berbagi pengalaman tentang pola bertani masyarakat sawah di Cianjur. Foto ini diambil di sekitar daerah Ciranjang pada tanggal 1 Mei tahun 2014. Keadaan cuaca cukup mendung, mungkin karena sudah memasuki musim hujan (?). Ya, siklus musim pada beberapa bulan terakhir kurang begitu bisa diprediksi. Pasalnya, seingatku dulu ketika dalam pelajaran di Sekolah Dasar ibu guru memberitahuku kalau musim hujan biasanya datang di bulan-bulan berakhiran –ber, -dianalogikan dengan ungkapan ber-beran dalam bahasa Sunda, yang berarti kurang lebih: menirukan suara hujan disertai angin-  yaitu Oktober, Nopember, September, Desember sampai bulan Februari. Dan musim kemarau dimulai pada bulan berakhiran –ret –yang dianalogikan dalam ungkapan ret-retan untuk menunjukkan air mulai mengecil/tidak mengalir lagi dan menghilang- yaitu Maret hingga Agustus.  Tetapi mungkin saat ini siklusnya tidak seperti itu lagi. Konon akibat pemanasan global.   


Di petakan-petakan sawah yang tersebar di daerah ini padi sudah dipanen dan lahan telah diistirahatkan dari kegiatan bersawah. Yang terlihat hanya kubangan air dan lumpur yang diselingi sisa-sisa padi yang masih tumbuh tak beraturan. Padi yang masih tumbuh dari sisa panen memang masih dapat bertahan hingga masa tanam berikutnya bila air memadai. Tetapi padi ini tidak akan menghasilkan biji yang dapat dimanfaatkan. Di saluran-saluran air petakan sawah ini hidup berbagai ikan kecil dan belut, terkadang juga hurang (udang), keuyeup (kepiting) dan tutut (sejenis kéong kecil).


Di salah satu pojokan sawah yang terbentang luas itu terdapat sepetak kecil tunas-tunas padi yang mulai tumbuh dari hasil penyemaian. Selintas tampak seperti hamparan karpet tebal berwarna hijau cerah. Benih padi ini disemaikan pada masa istirahat lahan sawah. Dengan demikian waktu luang untuk menunggu siklus tanam berikutnya dapat digunakan dengan efisien. Beberapa minggu dari sekarang, sawah akan mulai digarap kembali dan ditanami dengan tunas-tunas padi yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Traveler Cianjur 2017